This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 14 Desember 2014

BAB III Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers

MAKALAH FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS
Disususn untuk Memenuhi  Tugas UAS Ganjil
Pelajaran MATEMATIKA Kelas XI

Guru Mata Pelajaran:

SUBIANTO


Disusun oleh:
Nama                            : BAGUS SABIQUL AMIN
Nomor  UTS                : 025

SMK DARUL JANNAH AL-MA’WA
YAYASAN PONPES  DARUL  JANNAH AL-MA’WA
TUNGGUL PACIRAN LAMONGAN
2014

MAKALAH 
FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS
Disususn untuk Memenuhi  Tugas UAS Ganjil
Pelajaran MATEMATIKA Kelas XI

Guru Mata Pelajaran:

SUBIANTO


Disusun oleh:
Nama                            : BAGUS SABIQUL AMIN
Nomor  UTS        : 025

YAYASAN PONPES  DARUL  JANNAH AL-MA’WA
SMK DARUL JANNAH AL-MA’WA
TUNGGUL PACIRAN LAMONGAN
2014

Kata Pengantar
 Assalamu’alaikum warohmatuallahi wabarokatuh
            Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Dzat yang telah menjadikan sebab untuk segala perkara, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hamba-Nya. Yang mengutus Muhammad sebagai rasul-Nya untuk membawa agama  yang haq.
            Saya menyadari bahwa penulisan dan pembuatan makalah  ini tak lepas dari peran dahsyat orang-orang yang membantu dalam proses pembuatannya, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.         Bapak subianto selaku guru matematika SMK Darul Jannah Al-Ma’wa
2.         Bapak K. Hasan Arif selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darul Jannah  Al-Ma’wa
Saya juga membuat makalah ini untuk mengerjakan ujian akhir semester (UAS) ganjil dan saya akan mengerjakan dengan semampu saya,apabila ada kata-kata yang tidak pas di hati bapak guru yang mengajar matematika saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Summa’salam muala’ikummusalam
Tanggal,00 Desember 2014

BAGUS SABIQUL.A
DAFTAR ISI
H alaman Cover
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penulisan
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.    Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Operasi Aljabar Pada Fungsi
B.     Menemukan Konsep Fungsi Komposisi
C.     Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi.
..                  Uji Kompetensi 3.1
D.    Fungsi Invers
E.     Menentukan Rumus Fungsi Invers
                  Uji Kompetensi 3.2
BAB III PENUTUP 
A.                      Kesimpulan
B.                      Kesan
C.                      Pesan
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup Penulis 
BAB I PENDAHULUAN
    A.    Latar Belakang Penulisan
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang digunakan oleh BPK adalahadopsi dari Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Generally Accepted Auditing Standard (GAAS). Sebagai Konsekuensinya, aturan aturan, pedomanteknis, dan pedoman pelaksanaan yang disahkan SPAP dan GAAS seharusnyadiikuti oleh BPK. Namun, yang terjadi tidak seperti itu. Masih ada beberapa hal yang terkesan “diabaikan” oleh BPK. Padahal hal tersebut sangat esensial dalam melakukan pemeriksaan, seperti konsep dasar mengenai perencanaan danpelaksanaan pemeriksaan keuangan. Hal ini menjadi sangat krusial karena ituartinya BPK tidak benar-benar menjadikan keduanya sebagai referensi.Namun, GAAS dan SPAP tidak lebih dari standar. Dalam praktiknya, tentuauditor menggunakan Professional Judgement  saat menyelesaikan auditnya. Hal inimemungkinkan auditor berimprovisasi dengan kreativitas masing-masing. Walaubegitu, tak semua pekerjaan auditor ini dapat dilakukan dengan mudah. Olehkarenanya, Best Practice yang biasa dipraktikkan auditor bisa dijadikan salah satupertimbangan dalam menyelesaikan audit.Perbedaan Best Practice menurut Arens dengan matriks pemeriksaan BPKRI inilah yang kemudian kami cermati. Baik dari segi langkah, penggunaan bahasa,ataupun konsep dasar pemeriksaan. Alasannya, perbedaan yang ada dapatmempengaruhi kualitas pemeriksaan keuangan yang dilakukan BPK RI.
    B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Best Practice Arens benar-benar dijadikan referensi oleh BPK dalammenyusun matriks pemeriksaan keuangan negara?
2.       Adakah langkah pemeriksaan yang tidak tepat yang dimasukkan ke matriksyang disusun BPK?
    C.     Tujuan Penulisan
BPK RI menyusun SPKN berdasarkan GAAS dan SPAP. Oleh karena itu,seharusnya BPK menerapkan pernyataan GAAS dan SPKN terkait pemeriksaansecara konsisten. Walaupun sektor komersial dan sektor pemerintahan adalah duasisi yang berbeda, namun secara konsep tetap bisa dicari jalan tengah. Tulisan inidibuat untuk membuktikan konsistensi BPK terkait pelaksanaan pemeriksaan yangterdapat pada GAAS dan SPKN.Konsistensi yang dimaksud disini bukan berarti bahwa semua hal yang diaturdalam GAAS dan SPKN harus pula diikuti seluruhnya oleh BPK. Namun, ini lebihkepada pemahaman konseptual dan cara BPK merumuskannya menjadi langkahpemeriksaan.
   D.    Sistematika Penulisan
H alaman Cover
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penulisan
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.    Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Operasi Aljabar Pada Fungsi
B.     Menemukan Konsep Fungsi Komposisi
C.     Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi.
..                  Uji Kompetensi 3.1
D.    Fungsi Invers
E.     Menentukan Rumus Fungsi Invers
                  Uji Kompetensi 3.2
BAB III PENUTUP 
A.                      Kesimpulan
B.                      Kesan
C.                      Pesan
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup Penulis

BAB II PEMBAHASAN
A.    Operasi Aljabar Pada Fungsi
Pada subbab ini, kita akan mempelajari operasi aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada fungsi). Perhatikan masalah berikut.Masalah-3.1
Seorang photografer dapat menghasilkan gambar yang bagus melalui dua tahap, yaitu; tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya yang diperlukan pada tahap pemotretan (B1) adalah Rp500,- per gambar, mengikuti fungsi: B1(g) = 500g + 2500 dan biaya pada tahap editing (B2) adalah Rp100,- per gambar, mengikuti fungsi: B2(g) = 100g + 500, dengan g adalah banyak gambar yang dihasilkan.
   a)      Berapakah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar
dengan kualitas yang bagus?
   b)      Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dengan biaya pada tahap editing untuk 5 gambar.
Alternatif Penyelesaian
Fungsi biaya pemotretan: B1(g) = 500g + 2.500
Fungsi biaya editing: B2(g) = 100g + 500
   a)      Untuk menghasilkan gambar yang bagus, harus dilalui 2 tahap proses yaitu pemotretan dan editing, sehingga fungsi biaya yang dihasilkan adalah:
B1(g) + B2(g) = (500g + 2.500) + (100g + 500) = 600g + 3.000
Total biaya untuk menghasilkan 10 gambar (g = 10) adalah:
B1(g) + B2(g) = 600g + 3.000
B1(10) + B2(10) = (600 × 10) + 3.000 = 9.000
Jadi total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan kualitas yang bagus adalah Rp9.000,-
        9
   b)      Selisih biaya tahap pemotretan dengan tahap editing adalah:
B1(g) – B2(g) = (500g + 2.500) – (100g + 500) = 400g + 2.000
Selisih biaya pemotretan dengan biaya editing untuk 5 gambar (g = 5) adalah:
B1(g) – B2(g) = 400g + 2.000
B1(5) – B2(5) = (400 × 5) + 2.000 = 4.000
Jadi selisih biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 5 gambar dengan kualitas yang bagus adalah Rp4000,-
Perhatikan jumlah biaya pada bagian (a) dan selisih biaya pada bagian (b).
B1(g) = 500g + 2500 sehingga B1(5) = 5.000 dan B1(10) = 7.500.
B2(g) = 100g + 500 sehingga B2(5) = 1.000 dan B2(10) = 1.500
BJ (g) = B1(g) + B2(g) = 600g + 3000 sehingga BJ (10) = 9.000 dan B1(10) + B2(10)
= 7.500 + 1.500 = 9.000
Demikian juga,
BS (g) = B1(g) – B2(g) = 400g + 2000 sehingga BS (5) = 4.000 dan B1(5) – B2(5)
= 5.000 – 1.000 = 4.000.
Definisi 3.1
Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan daerah
asal Dg , maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dinyatakan sebagai berikut.
   a)      Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai ( f + g )(x) = f (x) + g (x) dengan daerah asal D D D f + f = _ g g.
   b)      Selisih f dan g ditulis f g didefinisikan sebagai ( f g)(x)= f (x)−g(x)dengan daerah asal D D D f f = _ g g.
   c)      Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai ( f ×g)(x)= f (xg (x)dengan daerah asal D D D f× f = _ g g.
   d)     Pembagian f dan g ditulis
            dengan daerah asal D

B.     Menemukan Konsep Fungsi Komposisi
Setelah kita memahami operasi aljabar pada fungsi, maka pada subbab ini, kita akan membicarakan fungsi komposisi dari suatu fungsi. Untuk mendapatkan konsep fungsi komposisi, kamu pahami dan pelajarilah beberapa masalah kasus dan contoh-contoh berikut.salah-3.2
Suatu bank di Amerika menawarkan harga tukar Dollar Amerika (USD) ke Ringgit Malaysia (MYR), yaitu; 1 USD = 3,28 MYR, dengan biaya penukaran sebesar 2 USD untuk setiap transaksi penukaran. Kemudian salah satu bank di Malaysia menawarkan harga tukar ringgit Malaysia (MYR) ke Rupiah Indonesia (IDR), yaitu; 1 MYR = Rp3.169,54, dengan biaya penukaran
sebesar 3 MYR untuk setiap transaksi penukaran. Seorang turis asal Amerika ingin bertamasya ke Malaysia kemudian melanjutkannya ke Indonesia dengan membawa uang sebesar 2.000 USD. Berapa IDR akan diterima turis tersebut jika pertama dia menukarkan semua uangnya ke mata uang Ringgit Malaysia di Amerika dan kemudian menukarnya ke Rupiah Indonesia di Malaysia?
Alternatif Penyelesaian
Masalah ini dapat diselesaikan dua tahap penukaran.
Langkah 1:
Uang sebesar 2.000 USD akan ditukar ke Ringgit Malaysia di Amerika dengan
biaya penukaran sebesar 2 USD, maka jumlah uang yang diterima turis tersebut
adalah:
(2.000 – 2) × 3,28 MYR = 1.998 × 3,28 MYR = 6.553,44 MYR
Langkah 2:
Uang sebesar 6.553,44 MYR akan ditukar ke mata uang Rupiah Indonesia, dan
perlu di ingat bahwa biaya penukaran sebesar 3 MYR. Uang yang diterima turis
tersebut adalah:
(6.553,44 – 3) × 3.169,54 = 6.550,44 × 3.169,54 = 20.761.881,60 IDR
Turis tersebut menerima uang rupiah Indonesia sebesar 20.761.881,60 IDR.
Perhitungan kedua transaksi di atas dapat kita buat model matematikanya ke
dalam dua fungsi sebagai berikut.
Misalkan :
t = jumlah uang dalam USD
x = jumlah uang dalam MYR
y = jumlah uang dalam IDR
Transaksi penukaran pertama dapat kita tuliskan dengan
x = 3,28 (t – 2)
x = 3,28 t – 6,56
karena x merupakan sebuah fungsi t, maka dapat ditulis:
x (t) = 3,28 t – 6,56 …………………………………............................……. (1)
Untuk transaksi penukaran kedua dapat ditulis sebagai berikut.
y = 3.169,54 (x – 3)
y = 3.169,54 x – 9.508,62
karena y fungsi dari x, maka dapat ditulis
y (x) = 3.169,54 x – 9.508,62 …………………………................…….……..(2)
Dengan mensubstitusi persamaan 1 ke persamaan 2 kita peroleh:
y (x) = y(x(t)), misal f (t) = y(x(t)), maka
f (t) = y(x(t))
= 3.169,54 (3,28 t – 6,56) – 9.508,62
= 10.396,09 t – 20792.18 – 9.508,62
f (t) = 10.396,09 t – 30.300,80
Fungsi f(t) = y(x(t)) ini merupakan fungsi komposisi x dan y dalam t yang dilambangkan
dengan (y ◦ x)(t) dan didefinisikan dengan (y ◦ x)(t) = y(x(t)).
Maka fungsi komposisi x dan y pada masalah di atas adalah
(y ◦ x) (t) = 10.396,09 t – 30.300,80 ……………………………...........…….(3)
97
Dengan menggunakan fungsi komposisi (y ◦ x)(t) seperti pada persamaan 3, maka dapat kita hitung jumlah uang turis tersebut dalam mata uang rupiah Indonesia untuk t = 2000 USD seperti berikut.
(y ◦ x)(t) = 10.396,09 t – 30.300,80
  = 10.396,09 × (2.000) – 30.300,80
  = 20.792.180 – 30.300,80
  = 20.761.881,60
Jumlah uang turis tersebut dalam rupiah adalah Rp20.761.881,60 Perhatikan bahwa hasilnya sama dengan langkah pertama yang kita lakukan.
Agar kamu lebih memahami fungsi komposisi, perhatikanlah masalah berikut.
Masalah-3.3
Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua tahap. Tahap pertama dengan menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi, dan tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang menghasilkan kertas. Dalam produksinya mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi f(x) = 0,9x – 1 dan mesin II mengikuti fungsi g(x) = 0,02x2 – 2,5x, dengan x merupakan banyak bahan dasar kayu dalam satuan ton. Jika bahan dasar kayu yang tersedia untuk suatu produksi sebesar 200 ton, berapakah kertas yang dihasilkan? (kertas dalam satuan ton).
Alternatif Penyelesaian
Tahap-tahap produksi pabrik kertas tersebut dapat kita gambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1. Tahapan Produksi Pabrik Kertas
Dari Gambar 3.1. di atas, terlihat jelas bahwa tahap produksi kertas terdiri atas dua tahap. Hasil produksi setiap tahap kita hitung sebagai berikut
Hasil produksi tahap I Rumus fungsi pada produksi tahap I adalah: f(x) = 0,9x – 1 Untuk x = 200, diperoleh:
f (x)          = 0,9x – 1
     = 0,9(200) – 1
     = 179
Maka hasil produksi tahap I adalah 179 ton bahan kertas setengah jadi. Hasil produksi tahap II Rumus fungsi pada produksi tahap II adalah: g(x) = 0,02x2 – 2,5x Karena hasil produksi pada tahap I akan dilanjutkan pada produksi tahap II, maka hasil produksi tahap I menjadi bahan dasar produksi tahap II, sehingga diperoleh:
g(x)      = 0,02x2 – 2,5x
= 0,02(200)2 – 2,5(200)
= 640,82 – 447,5
= 193,32
Dengan demikian hasil produksi tahap II adalah 193,32 ton bahan jadi kertas.
Hasil produksi yang dihasilkan pabrik kertas tersebut jika bahan dasar kayunya
sebanyak 200 ton adalah 193,32 ton bahan jadi kertas.
Masalah 3.3 di atas dapat kita selesaikan dengan menggunakan cara yang berbeda
sebagai berikut.
Diketahui fungsi-fungsi produksi berikut.
f(x) = 0,9x – 1.....................................................................................................(1)
g(x) = 0,02x2 – 2,5x...........................................................................................(2)
dengan mensubstitusikan pers. 1 ke persamaan 2, kita peroleh fungsi
g(f(x))  = 0,02(0,9x – 1)2 – 2,5(0,9x – 1)
= 0,02(0,81x2 – 1,8x+1) – 2,5(0,9x – 1)
= 0,0162 x2 – 0,036x + 0,02 – 2,25x + 2,5
= 0,0162 x2 – 2,286x + 2,52
Kita peroleh fungsi g(f(x)) = 0,0162 x2 – 2,286x + 2,52...................................(3)
Jika disubstitusikan nilai x = 200 ke persamaan 3, kita peroleh:
g (f (x))            = 0,0162 x2 – 2,286x + 2,52
= 0,0162 (200)2 – 2,286(200) + 2,52
= 648 – 457,2 + 2,52
= 193,32
Terlihat bahwa hasil produksi sebesar 193,32 ton. Nilai ini sama hasilnya dengan hasil produksi dengan menggunakan perhitungan cara pertama di atas.
Nilai g(f(x)) merupakan nilai suatu fungsi yang disebut fungsi komposisi f dan g dalam x yang dilambangkan dengan g ◦ f. Karena itu nilai g ◦ f di x ditentukan dengan (g ◦ f)(x) = g(f(x)).
Perhatikan Gambar 3.2 berikut. 

Gambar 3.2. Fungsi Komposisi
Berdasarkan Gambar 3.2 di atas dapat dikemukakan beberapa hal berikut.
1) Df = daerah asal fungsi f; Rf= daerah hasil fungsi f; Dg = daerah asal fungsi g; Rg
= daerah hasil fungsi g; Dg ◦ f = daerah asal fungsi komposisi g ◦ f; = daerah hasil
fungsi komposisi g ◦ f
2) Fungsi f memetakan himpunan A ke himpunan B, ditulis f: AB.
Setiap unsur x Df dipetakan ke y Rf dengan fungsi y = f(x). Perhatikan Gambar
3.2(a).
3) Fungsi g memetakan himpunan B ke himpunan C, ditulis g : B C.
Setiap unsur y Dg dipetakan ke z Rg dengan fungsi z = g(y). Perhatikan
Gambar 3.2(b).
4) Fungsi h memetakan himpunan A ke himpunan C melalui himpunan B, ditulis: h:
AC. Setiap unsur x Dh dipetakan ke z h dengan fungsi z = h(x). Perhatikan
Gambar 3.2(c).
Berdasarkan beberapa hal di atas kita peroleh definisi berikut.Definisi 3.2
Jika f dan g fungsi dan R D f g _ __ , maka terdapat suatu fungsi h dari himpunan
bagian Df ke himpunan bagian Rg yang disebut fungsi komposisi f dan g (ditulis:
g f) yang ditentukan dengan
h(x) = (g f )(x) = g(f(x))
daerah asal fungsi komposisi f dan g adalah, Df g x Df f x D = { _ ( )_ } g
dengan
Df = daerah asal (domain) fungsi f; Dg = daerah asal (domain) fungsi g;
Rf = daerah hasil (range) fungsi f; Rg = daerah hasil (range) fungsi g.
Pertanyaan kritis!
Untuk fungsi komposisi f dan g atau g f.
1.      Apa akibatnya jika R D g f _ =0 ? Mengapa?
2.      2) Bagaimana hubungan Dg○f dengan Df? Apakah D D g f f Í ? Mengapa?
3.      Bagaimana hubungan dengan Rg? Apakah R R g f g ? Mengapa? Untuk lebih memahami konsep fungsi komposisi, perhatikanlah contoh berikut.      
Contoh 3.2
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 2x + 1 dan fungsi g: RR dengan
g(x) = x2-1.
1) Apakah fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x) terdefinisi?
2) Tentukan fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x)!
Alternatif Penyelesaian
f(x) = 2x + 1; g(x) = x2 -1
Df = { x | x R} = R; Rf = { y | y R} = R
Dg = { x | x R} = R; Rg = { y | y R} = R
1.      Untuk menentukan apakah fungsi komposisi (g ◦ f)(x) dan (f ◦ g)(x) terdefinisi, diketahui berdasarkan:
 Ø  Jika Rf Dg Ø maka (g ◦ f)(x) terdefinisi. { y | y R} Ç { x | x R} = RÇ R = R Ø, karena Rf Ç Dg Ø maka (g ◦ f)(x) terdefinisi.
 Ø  Jika Rg Df ≠ 0 maka (f ◦ g)(x) terdefinisi. { y | y R} Ç { x | x R} = R Ç R = R Ø, karena Rg Ç Df Ø maka (f ◦ g)(x) terdefinisi.
2.      Untuk menentukan apakah fungsi komposisi (g ◦ f)(x) dan (f ◦ g)(x) sebagai berikut:
 Ø  (g ◦ f)(x)           = g(f(x)) = g(2x + 1)
= (2x + 1)2 – 1
= (4x2 + 4x + 1) – 1
= 4x2 + 4x
 Ø  (f ◦ g)(x) = f(g(x))
= f(x2 –1)
= 2(x2 –1) + 1
= 2x2 – 2 + 1
= 2x2 – 1
sehingga diperoleh (g ◦ f)(x) = 4x2 + 4x dan (f ◦ g)(x) = 2x2 – 1. Perhatikan kembali Contoh 3.2 di atas! Contoh tersebut diberikan untuk menentukan fungsi komposisi jika fungsi-fungsi yang lain telah diketahui. Berikut ini diberikan contoh bagaimana menentukan fungsi jika diketahui fungsi komposisi dan suatu fungsi yang lain.

C.    Sifat-sifat Operasi Fungsi Komposisi
Lakukanlah pengamatan pada beberapa contoh soal berikut untuk menentukan sifat-sifat operasi fungsi komposisi. Dari pengamatan yang kamu lakukan, tariklah sebuah kesimpulan terkait sifat operasi fungsi komposisi.
Contoh 3.4
Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = 4x + 3 dan fungsi g: RR dengan
g(x) = x–1.
   a)      Tentukanlah rumus fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x)
   b)      Selidiki apakah (g ◦ f )(x) = (f ◦ g)(x)!
Penyelesaian
   a)      Menentukan rumus fungsi komposisi (g ◦ f )(x) dan (f ◦ g)(x)
* (g ◦ f)(x) = g(f(x))
= g(4x + 3)
= (4x + 3) –1
= 4x + 2
      * (f ◦ g)(x)  = f(g(x))
= f(x – 1)
= 4(x – 1) + 3
= 4x – 4 + 3
= 4x – 1
Dengan demikian (g ◦ f)(x) = 4x + 2 dan (f ◦ g)(x) = 4x – 1.
   b)      Selidiki apakah (g ◦ f )(x) = (f ◦ g)(x)!
Berdasarkan hasil perhitungan butir (a) di atas diperoleh
(g ◦ f)(x) = 4x + 2, dan
(f ◦ g)(x) = 4x – 1
Andaikan (g ◦ f )(x) = (f ◦ g)(x)
4x + 2 = 4x – 1
        2 = –1
Ternyata hasil yang diperoleh adalah kontradiksi dari pernyataan.
Jadi, g ◦ f f ◦ g
Berdasarkan Contoh 3.4 di atas, disimpulkan bahwa pada umumnya sifat komutatif pada operasi fungsi komposisi tidak berlaku, yaitu; g ◦ f f ◦ g.
      1)      Suatu pabrik kertas berbahan dasar kayu memproduksi kertas melalui dua tahap. Tahap pertama dengan menggunakan mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi, dan tahap kedua dengan menggunakan mesin II yang menghasilkan bahan kertas. Dalam produksinya mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi f (x) = 0,7x + 10 dan pada mesin II terdapat bahan campuran lain sehingga mengikuti fungsi g (x) = 0,02x2 + 12x, x merupakan banyak bahan dasar kayu dalam satuan ton.
   a)      Jika bahan dasar kayu yang tersedia untuk suatu produksi sebesar 50 ton, berapakah kertas yang dihasilkan? (kertas dalam satuan ton).
   b)      Jika bahan setengah jadi untuk kertas yang dihasilkan oleh mesin I sebesar 110 ton, berapa ton kah kayu yang sudah terpakai? Berapa banyak kertas yang dihasilkan?
      2)      Diketahui fungsi f(x) = . Tentukan
rumus fungsi berikut bila terdefinisi dan tentukan daerah asal dan daerah hasilnya.
   a)      (f + g)(x)
   b)      (f g)(x)
   c)      (f × g )(x)
      
      3)      Misalkan f fungsi yang memenuhi untuk f  setiap x ≠ 0. Tentukanlah nilai f(2).
      4)      Diketahui fungsi f: RR dengan f(x) = x2 – 4x + 2 dan fungsi g: RR dengan g(x) = 3x – 7.
   a)      (g ◦ f )(x) c) (g ◦ f )(5)
   b)      (f ◦ g)(x) d) (f ◦ g)(10)
   5)      Jika f(xy) = f(x + y) dan f(7) = 7. Tentukanlah nilai f(49)!

D.    Fungsi Invers
Berikutnya, kita akan mempelajari balikan dari fungsi yang disebut dengan fungsi invers. Dengan demikian, mari kita memahami masalah berikut.
Masalah-3.4
Seorang pedagang kain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan setiap x potong kain sebesar f(x) rupiah. Nilai keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi f(x) = 500x + 1.000, (dalam ribuan rupiah) x adalah banyak potong kain yang terjual.
a)      Jika dalam suatu hari pedagang tersebut mampu menjual 50 potong kain, berapa keuntungan yang diperoleh?
b)      Jika keuntungan yang diharapkan sebesar Rp100.000,00 berapa potong kain yang harus terjual?
c)      Jika A merupakan daerah asal (domain) fungsi f dan B merupakan daerah hasil (range) fungsi f, gambarkanlah permasalahan butir (a) dan butir (b) di atas.
Alternatif Penyelesaian
Keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi f(x) = 500x + 1000, untuk setiap x potong kain yang terjual.
a) Penjualan 50 potong kain, berarti x = 50 dan nilai keuntungan yang diperoleh adalah:
f(x)= 500x + 1.000
untuk x = 50 berarti f(50)  = (500 × 50) + 1.000
= 2.500 + 1.000
= 3.600
Jadi keuntungan yang diperoleh dalam penjualan 50 potong kain sebesar
Rp3.600.000,-
b) Agar keuntungan yang diperoleh sebesar Rp100.000,-, maka banyak potong kain
yang harus terjual adalah:
f(x)             = 500x + 1.000
100.000     = 500x + 1.000
500x          = 100.000 – 1.000
500x          = 99.000
X                = 99 000
500.
= 198
Jadi banyak potong kain yang harus terjual adalah 198 potong.
c) Jika A merupakan daerah asal fungsi f dan B merupakan daerah hasil fungsi f, permasalahan butir (a) dan butir (b) di atas digambarkan seperti berikut.
     
Gambar 3.3. Invers Fungsi
Berdasarkan Gambar 3.3 di atas, dikemukakan beberapa hal sebagai berikut.
a.       Gambar 3.3 (i) menunjukkan bahwa fungsi f memetakan A ke B, ditulis: f: AB.
b.      (b) Gambar 3.3 (ii) menunjukkan bahwa f -1 memetakan B ke A, ditulis: f -1: BA. f -1 merupakan invers fungsi f.
c.       Gambar 3.3 (iii) menunjukkan bahwa untuk nilai x = 50 maka akan dicari nilai f(x).
d.      Gambar 3.3 (iv) menunjukkan kebalikan dari Gambar 3.3 (iii) yaitu mencari nilai x jika diketahui nilai f(x) = 100.000.
Untuk lebih memahami konsep invers suatu fungsi, perhatikan kembali Gambar 3.4 berikut. Berdasarkan Gambar 3.4 di samping, diketahui
beberapa hal sebagai berikut. Pertama, fungsi f memetakan x A ke y B. Ingat kembali pelajaran Kelas X tentang menyatakan fungsi ke dalam bentuk
pasangan berurutan. Jika fungsi f dinyatakan ke dalam bentuk pasangan berurutan, maka dapat ditulis sebagai berikut.
f = {(x, y) | x A dan y B}. Pasangan berurut (x , y) merupakan unsur dari fungsi f. Kedua, invers fungsi f atau f -1 memetakan y B ke x A. Jika invers fungsi f dinyatakan ke dalam pasangan berurutan, maka dapat ditulis f -1 = {(y , x) | y B dan x A}. Pasangan berurut (y, x) merupakan unsur dari invers fungsi f. Berdasarkan uraian-uraian di atas, diberikan definisi invers suatu fungsi.
Menentukan Rumus Fungsi Invers
Masalah-3.6
Salah satu sumber penghasilan yang diperoleh klub sepak bola adalah hasil penjualan tiket penonton jika timnya sedang bertanding. Besar dana yang diperoleh bergantung pada banyaknya penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut. Suatu klub memberikan informasi bahwa besar pendapatan yang diperoleh klub dari penjualan tiket penonton mengikuti fungsi f(x) = 50.000x + 20.000, dengan x merupakan banyak penonton yang menyaksikan pertandingan.
a.       Tentukanlah invers fungsi pendapatan dari tiket penonton klub sepak bola tersebut.
   b)      Jika dalam suatu pertandingan, klub memperoleh dana hasil penjualan tiket penonton sebesar Rp55.570.000,-. Berapa penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut?
Alternatif Penyelesaian
Diketahui bahwa fungsi pendapatan klub sepak bola tersebut adalah f(x) = 50.000x + 20.000
a.       Invers fungsi pendapatan dari tiket penonton klub sepak bola Untuk menentukan rumus fungsi invers f(x) dilakukan sebagai berikut.
y = f(x) = 50.000x + 20.000
y = 50.000x + 20.000
50.000x = y - 20.000
Karena x = f -1(y) maka
Karena
Jadi, fungsi invers dari f(x) = 50.000x + 20.000 adalah
   b)      Jika dana hasil penjualan tiket penonton sebesar Rp 55.570.000, maka banyak penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut adalah
Jadi, penonton yang menyaksikan pertandingan itu sebanyak 1111 orang. Berdasarkan alternatif penyelesaian Masalah 3.6 di atas.
Uji Kompetensi 3.2
1        Seorang pedagang kain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan setiap x potong kain sebesar f(x) rupiah. Nilai keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi f(x) = 100x + 500, x merupakan banyak potong kain yang terjual.
a.       Jika dalam suatu hari pedagang tersebut mampu menjual 100 potong kain, berapa keuntungan yang diperoleh?
   b)      Jika keuntungan yang diharapkan sebesar Rp500.000,00 berapa potong kain yang harus terjual?
   c)      Jika A merupakan himpunan daerah asal (domain) fungsi f(x) dan B merupakan himpunan daerah hasil (range) fungsi f(x), gambarkanlah permasalahan butir (a) dan butir (b) di atas.
2        Tentukanlah fungsi invers dari fungsi-fungsi berikut jika ada.
a) f(x) = 2x2 + 5
b) g(x) =2 1
c) h(x) = 3 x + 2
3.      Diketahui f dan g suatu fungsi dengan rumus fungsi f(x) = 3x+ 4 dan g(x) =
Buktikanlah bahwa f -1(x) = g(x) dan g-1(x) = f(x).
4.      Diketahui fungsi f: RR dengan rumus fungsi f(x) = x2 – 4. Tentukanlah daerah asal fungsi f agar fungsi f memiliki invers dan tentukan pula rumus fungsi inversnya untuk daerah asal yang memenuhi!
5.      Untuk mengubah satuan suhu dalam derajat Celcius (0C) ke satuan suhu dalam derajat Fahrenheit (0F) ditentukan dengan rumus F =
   a)      Tentukanlah rumus untuk mengubah satuan derajat Fahrenheit (0F) ke satuan suhu dalam derajat Celcius (0C).
   b)      Jika seorang anak memiliki suhu badan 860F, tentukanlah suhu badan anak itu jika diukur menggunakan satuan derajat Celcius!

  
BAB III PENUTUP

B.         Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi pada Bab 3 ini, beberapa kesimpulan yang dapat dinyatakan sebagai pengetahuan awal untuk mendalami dan melanjutkan bahasan berikutnya. Beberapa kesimpulan disajikan sebagai berikut.
1. Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan daerah asal Dg, maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dinyatakan sebagai berikut. (1) Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai (f + g)(x) = f(x) + g(x) dengan daerah asal Df+g = Df Dg. (2) Selisih f dan g ditulis f g didefinisikan sebagai (f g)(x) = f(x) – g(x) dengan daerah asal Df-g = Df Dg. (3) Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai (f × g)(x) = f(x) × g(x) dengan daerah asal Df×g = Df Dg. (4) Pembagian f dan g ditulis f didefinisikan sebagai
Dengan daerah asal Df g = Df Dg – {x| g(x) = 0}.
A.                 Kesan
Kesan dan pengalaman yang penulis dapatkan selama mengikuti pelajaran Fungsi komposisi dan invers ini kita gak harus hafal rumus-rumusnya yang terpenting adalah meneliti pelajaranya.
B.                 Saran
Pesan atau sebuah masukan yang saya ingin sampaikan semoga pelajaran fungsi komposisi dan invers ini bermanfa’at bagi siswa-siswi kelas XI ini supaya mentela’ah pelajaran ini

Daftar Pustaka

Nuh,muhammad.2014.MATEMATIKA.pusat kurikulum dan perbukuan:JAKARTA
http://www.academia.edu/6838521/BAB_I_PENDAHULUAN_1._LATAR_BELAKANG_MASALAH


Daftar riwayat hidup


Nama                : Bagus sabiqul amin
Alamat              : pelangwot laren lamongan
Hobby               : sepak bola, kite,dan mancing
Cita-Cita           : sukses dunia akhirat
Pendidikan :
                    I. TK PKK PELANGWOT laren lamongan (2001)
                  II. SD NEGERI 1 PELANGWOT laren lamongan (2010)
                III. SMP BILINGUAL DARUL JANNAH AL-MA’WA tunggul paciran lamongan         (2013)
Facebook          : Sajiwo Doank
Edmodo            : Sajiwo D,
Twitter             : Sajiwo D,
Blogger            : bagus-sa.blogspot.com
Emai                 : Bagus sajiwo